KUTU BERULAH, KEPINDING KENA
GETAHNYA
Di
sebuah istana tinggalah seorang raja yang mempunyai kamar tidur amat mewah dan
dihias dengan indah. Spreinya terbuat dari sutera putih dan tampak anggun
menutupi tempat tidur. Dalam lipatan-lipatan sprei itu hidup seekor kepinding
putih bernama Mandavisarpini. Dia suka mengisap darah raja dan dengan cara itu
dia hidup dengan perasaan bahagia.
Pada suatu
hari seekor kutu kecil bernama agnimukha merayap ke dalam kamar tidur itu. Ketika
kepinding melihatnya dia pun berteriak, “agnimukha! Apa yang kau lakukan? Keluarlah
sekarang!”
“nyonya,”
sahut kutu, “bukan begitu caranya berbicara dengan tamu, biarpun dia seorang
miskin. Seorang ibu rumah tangga seharusnya menawarkan bantuan kepada orang
lain, sekalipun kastanya lebih rendah. Tuan rumah yang baik seharusnya berkata,
‘selamat datang! Silahkan dududk dan jangan ragu-ragu lama kita tak bersua, apa
kabarmu?engkau kelihatan kurus, apakah engkau baik-bak saja? Aku senang
berjumpa denganmu lagi.”
Setelah beberapa
saat mengambil nafas kutu kecil melanjutkan,”aku sudah menghisap berbagai macam
darah tetapi belum pernah sekalipun menikamati darah raja. Aku yakin amat manis
karena dia memakan hidangan yang paling istimewa. Dengan seizinmu aku ingin
mencicipinya. Aku datang ke rumahmu dalam keadaan lemah dan lapar.
Mandavisarpini, rasanya tak elok engkau menikmati darah raja sendirian
sementara tamumu kelaparan! Ijinkan aku juga mendapat bagian!”
“tapi
agnimukha,” kata kepinding, ‘aku menghisap darah raja hanya pada waktu dia
tidur. Itupun dengan lembut. Tapi kamu berbeda, lagi pula tusukanmu tajam
seperti jarum. Begini saja kalau kamu mau berjanji untuk membiarkan raja
terlelap dulu maka kau boleh menghisap darahnya.”
“ya, ya
..... aku berjanji,’ kata kutu, cepat. “aku juga bersumpah akan menunggu sampai
engkau selesai menhisap darahnya sebelum aku sendiri menggigitnya.”
Ketika mereka
berbicara, raja datang dan berbaring di
tempat tidurnya. Mulut si kutu mulai berliur dan karena tak tahan lagi ia
menggigit raja tanpa menunggunya tertidur. Benar kata orang :
Air dingin yang dididihkan
akhirnya akan kembali dingin. Demikianlah, tak mudah mengubah tabiat orang hanya
dengan memberinya khutbah.
Gigitan kutu
tajam seperti jarum. Raja sampai melompat kaget sambil menjerit, dan segera memanggil
pembantunya,” hei ! ada sesuatu yang mngigitku! Lihat mungkin ada kutu atau
kepinding di tempat tidurku.”
Ketika kutu
mendengarnya, ia sembunyi di sudut tempat tidur, terlindung. Pembantu-pembantu
raja datang dan memeriksa peraduan baginda dengan seksama. Ketika membalikan
sprei mereka menemukan seekor kepinding diantara kain itu. Dengan serta merta
kepinding itu dipencet dengan jempol hingga mati.
Tak perlu menjamu orang, yang
wataknya tidak kita ketahui. Kutu yang salah kepindinglah yang mati.”
Enek moyang
hamba juga pernah berkata, “ lanjut Damanaka ;
Majikan yang memecat pelayannya
tanpa alasan jelas, dan menggantinya dengan orang asing akan mati seperti raja
kukudruma.”
“ceritanya
seperti apa?” tanya Pingalaka, sang singa raja. Dan Damanakan menceriterakan
kisah serigala yang terjatuh ke tong pencelup berwarna jingga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar