Senin, 29 Januari 2018


KUTU BERULAH, KEPINDING KENA GETAHNYA

Di sebuah istana tinggalah seorang raja yang mempunyai kamar tidur amat mewah dan dihias dengan indah. Spreinya terbuat dari sutera putih dan tampak anggun menutupi tempat tidur. Dalam lipatan-lipatan sprei itu hidup seekor kepinding putih bernama Mandavisarpini. Dia suka mengisap darah raja dan dengan cara itu dia hidup dengan perasaan bahagia.
Pada suatu hari seekor kutu kecil bernama agnimukha merayap ke dalam kamar tidur itu. Ketika kepinding melihatnya dia pun berteriak, “agnimukha! Apa yang kau lakukan? Keluarlah sekarang!”
“nyonya,” sahut kutu, “bukan begitu caranya berbicara dengan tamu, biarpun dia seorang miskin. Seorang ibu rumah tangga seharusnya menawarkan bantuan kepada orang lain, sekalipun kastanya lebih rendah. Tuan rumah yang baik seharusnya berkata, ‘selamat datang! Silahkan dududk dan jangan ragu-ragu lama kita tak bersua, apa kabarmu?engkau kelihatan kurus, apakah engkau baik-bak saja? Aku senang berjumpa denganmu lagi.”
Setelah beberapa saat mengambil nafas kutu kecil melanjutkan,”aku sudah menghisap berbagai macam darah tetapi belum pernah sekalipun menikamati darah raja. Aku yakin amat manis karena dia memakan hidangan yang paling istimewa. Dengan seizinmu aku ingin mencicipinya. Aku datang ke rumahmu dalam keadaan lemah dan lapar. Mandavisarpini, rasanya tak elok engkau menikmati darah raja sendirian sementara tamumu kelaparan! Ijinkan aku juga mendapat bagian!”
“tapi agnimukha,” kata kepinding, ‘aku menghisap darah raja hanya pada waktu dia tidur. Itupun dengan lembut. Tapi kamu berbeda, lagi pula tusukanmu tajam seperti jarum. Begini saja kalau kamu mau berjanji untuk membiarkan raja terlelap dulu maka kau boleh menghisap darahnya.”
“ya, ya ..... aku berjanji,’ kata kutu, cepat. “aku juga bersumpah akan menunggu sampai engkau selesai menhisap darahnya sebelum aku sendiri menggigitnya.”
Ketika mereka berbicara, raja datang  dan berbaring di tempat tidurnya. Mulut si kutu mulai berliur dan karena tak tahan lagi ia menggigit raja tanpa menunggunya tertidur. Benar kata orang :
Air dingin yang dididihkan akhirnya akan kembali dingin. Demikianlah, tak mudah mengubah tabiat orang hanya dengan memberinya khutbah.
Gigitan kutu tajam seperti jarum. Raja sampai melompat kaget sambil menjerit, dan segera memanggil pembantunya,” hei ! ada sesuatu yang mngigitku! Lihat mungkin ada kutu atau kepinding di tempat tidurku.”
Ketika kutu mendengarnya, ia sembunyi di sudut tempat tidur, terlindung. Pembantu-pembantu raja datang dan memeriksa peraduan baginda dengan seksama. Ketika membalikan sprei mereka menemukan seekor kepinding diantara kain itu. Dengan serta merta kepinding itu dipencet dengan jempol hingga mati.
*****
kutu menghisap darah tetapi kepinding yang kena masalah
Add caption

“itulah makna kata-kata hamba,” kata Damanaka,. “bahwa:
Tak perlu menjamu orang, yang wataknya tidak kita ketahui. Kutu yang salah kepindinglah yang mati.”
Enek moyang hamba juga pernah berkata, “ lanjut Damanaka ;
Majikan yang memecat pelayannya tanpa alasan jelas, dan menggantinya dengan orang asing akan mati seperti raja kukudruma.”

“ceritanya seperti apa?” tanya Pingalaka, sang singa raja. Dan Damanakan menceriterakan kisah serigala yang terjatuh ke tong pencelup berwarna jingga. 

Tidak ada komentar:

  " Tubuh dibersihkan dengan air, pikiran dibersihkan dengan kejujuran, jiwa (Atman) dibersaihkan dengan ilmu pengetahuan dan akal budi...